BEM USK & UKM FINTECH Gelar “Student VIBES”: Menyiapkan Gen Z Jadi Creativepreneur
Kegiatan menghadirkan tiga narasumber berkompeten: Iffah Zulfa Imaroh (Wardah Demand Creation Leader Aceh), Nabilah, S.Kom., M.T., CDMP (Kaprodi S-1 Bisnis Digital USK), dan Aswar R Paya, S.Hut., MAP (Kepala Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Kesehatan Koperasi, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah). Diskusi dipandu Meisyi Natasya sebagai moderator, menciptakan suasana forum yang interaktif dan penuh energi.
Ketua Panitia Sania Rizkina menegaskan bahwa Student VIBES bukan sekadar forum berbagi wawasan, melainkan wadah kolaborasi strategis lintas disiplin. “Melalui Student VIBES, mahasiswa dapat mengembangkan wawasan, memperluas relasi, serta membangun pola pikir digitalpreneur yang relevan dengan kebutuhan zaman. Kolaborasi dengan UKM FINTECH USK juga membuktikan sinergi mahasiswa untuk mencetak inovasi dan peluang baru di dunia bisnis,” ujarnya.
Dari unsur BEM, Khairus Subula (Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif BEM USK) menekankan orientasi hasil: pembentukan SDM Aceh yang berdaya saing, siap kerja, dan berani berwirausaha berbasis teknologi serta inovasi. Program ini diharapkan melahirkan talenta yang kreatif, inovatif, dan berkontribusi ekonomi maupun sosial di Aceh.
Iin Muhaira, SE., MM., Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, menyampaikan apresiasi dan dukungan. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Parekraf BEM USK dan UKM FINTECH USK. Student VIBES menjadi wadah penting menumbuhkan generasi kreatif, inovatif, dan berdaya saing yang akan berkontribusi pada pengembangan pariwisata serta ekonomi kreatif di Kota Banda Aceh,” tuturnya.
Ketua Umum UKM FINTECH USK Atallah Aqil menegaskan peran aktif mahasiswa dalam mengakselerasi ekosistem ekonomi kreatif berbasis digital. “Mahasiswa harus berani mengambil peran sebagai agen perubahan. Melalui Student VIBES, kami menunjukkan bahwa akademik dan dunia usaha bisa berjalan beriringan untuk mencetak entrepreneur yang adaptif dan visioner,” ujarnya.
Pembina UKM FINTECH USK Hendra Halim, M.E. menambahkan, ekosistem kewirausahaan kampus memerlukan kurikulum adaptif, akses mentor industri, serta jembatan ke pasar. “Inisiatif seperti Student VIBES memperkuat jalur dari ide ke komersialisasi. Kami mendorong tindak lanjut berupa klinik bisnis, pendampingan sertifikasi, dan akses permodalan mikro,” ucapnya.
Di tempat terpisah, Prof. Dr. Farid Mulana, Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Prestasi USK, menyebut Student VIBES selaras dengan agenda peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU) terutama wirausaha mahasiswa dan kemitraan industri. “Kami mendorong setiap forum berujung pada output terukur: pitching, prototipe, hingga onboarding ke program inkubasi,” katanya.
Sementara itu, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan USK, menegaskan komitmen kampus terhadap socio-technopreneurship. “USK berkomitmen memperkuat kultur kewirausahaan berbasis riset dan teknologi. Kegiatan seperti ini akan kami integrasikan dengan skema inkubasi, coaching bisnis, dan jejaring pendanaan agar mahasiswa melangkah dari ide menuju pasar,” jelasnya.
Selain diskusi, forum merumuskan beberapa tindak lanjut: Klinik validasi pasar & model bisnis untuk tim mahasiswa lintas prodi; Sesi mentoring bersama praktisi brand/UMKM dan regulator koperasi/UMKM; Akses permodalan awal (bootstrapping terarah, crowdfunding internal, serta rujukan ke lembaga keuangan mikro/syariah); Onboarding ke inkubasi USK dan kanal pemasaran digital untuk uji pasar.
Komentar
Posting Komentar