USK Rayakan Milad ke-64 dengan Rangkaian Kegiatan Meriah Selama Empat Bulan
Universitas Syiah Kuala (USK) resmi memasuki usia ke-64 tahun pada 2 September 2025. Perayaan milad kali ini mengusung tema “USK Nyata Berdampak, Creating Real Impact”, sebuah pesan bahwa kehadiran kampus kebanggaan masyarakat Aceh ini terus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah, bangsa, hingga dunia.
Tidak sekadar seremonial, Milad ke-64 USK diisi dengan rangkaian kegiatan panjang sejak Juli hingga Oktober, yang melibatkan seluruh civitas akademika, mahasiswa, alumni, mitra, hingga masyarakat luas.
Suasananya tidak hanya akademis, tetapi juga penuh warna dengan kolaborasi seni, budaya, kewirausahaan, dan pengabdian masyarakat.
Perayaan dimulai dengan Pengabdian kepada Masyarakat di Makam Syiah Kuala beberapa waktu yang lalu, kemudian peringatan Hardikda, pelepasan balon Milad USK-64, serta juga pelaksanaan simulasi bencana dan launching Satgas Mitigasi. Kegiatan kegiatan ini merupakan rangkaian agenda besar universitas. USK juga menggelar Pameran Inovasi Penelitian yang menampilkan hasil-hasil riset dosen dan mahasiswa, sekaligus menjadi ajang memperlihatkan kontribusi kampus terhadap solusi nyata bagi masyarakat.
Termasuk USK menghadirkan Simulasi Bencana yang mengedukasi mahasiswa dan masyarakat tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana bila suatu waktu terjadi. Milad kali ini juga direncanakan dengan suasana religius melalui peringatan Maulid Nabi dan program Subuh Education yang dilaksanakan bersama komunitas pecinta Subuh.
Rangkaian ilmiah juga mendapat perhatian penting, salah satunya melalui Rapat Senat Terbuka dan Orasi Ilmiah.
Kemeriahan Milad semakin bertambah dengan digelarnya Aceh Muslim Fair pada 17–20 September. Event ini menghadirkan beragam kegiatan seperti pameran fakultas, bazar, expo inovasi dan kewirausahaan mahasiswa USK, hingga International Food Festival (IFF) yang menyajikan kuliner dari berbagai negara. Termasuk juga ada kegiatan Short Film Competition bertemakan Syiah Kuala sebagai nama ulama Aceh yang diabadikan menjadi nama universitas. Tidak berhenti di sana, pada 18 September USK mengundang pakar dunia dalam Kuliah Umum Presiden International Statistical Institute, menghadirkan perspektif global yang memperkaya pengetahuan sivitas akademika. Kemudian, pada 21 September, diagendakan kegiatan kebersamaan antarwarga kampus melalui Family Gathering yang dikemas dengan senam sehat, fun walk, donor darah, bazar kuliner, serta doorprize menarik.
Menuju puncak perayaan, pada Oktober nanti juga akan berlangsung International USK Festival. Agenda ini mempertemukan bakat-bakat seni dan budaya baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk audisi peserta Pekan Kreativitas Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS). Festival ini menjadi ruang ekspresi mahasiswa sekaligus memperkuat jejaring internasional kampus.
Puncaknya, pada 25 Oktober malam, USK menggelar USK Award dan Gala Dinner yang penuh kehangatan. Pada malam istimewa ini, universitas memberikan penghargaan kepada insan terbaik yang telah berkontribusi besar, sekaligus menjadi ajang silaturahmi antara pimpinan, alumni, mitra, dan masyarakat.
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, menegaskan bahwa Milad ke-64 bukan sekadar perayaan ulang tahun, melainkan momentum penting untuk meneguhkan peran USK sebagai institusi pendidikan yang mampu memberikan dampak nyata. “Tema tahun ini mencerminkan komitmen USK untuk terus menghadirkan kontribusi positif, baik melalui pendidikan, riset, maupun pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Milad ke-64 USK yang juga Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan USK, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc., menyampaikan bahwa keberagaman agenda dalam Milad kali ini adalah bentuk kolaborasi seluruh elemen kampus. “Kami ingin perayaan ini tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa dan dosen, tetapi juga oleh alumni dan masyarakat luas, karena USK adalah milik kita semua,” ungkapnya.
Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, Milad USK ke-64 tahun ini hadir sebagai perayaan yang tidak hanya meriah, tetapi juga penuh makna, menegaskan bahwa USK memang nyata berdampak bagi lingkungan sekitarnya, Aceh, Indonesia, hingga dunia.
Komentar
Posting Komentar