Sinergi USK dan Warga Sabang Kembangkan VCO dan Tepung Kelapa
Sabang, 13 September 2025 – Empat mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) diterjunkan ke Gampong Batee Shoek, Kecamatan Sukamakmue, Kota Sabang, melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk Teknologi Tepat Guna (PKMBP-TTG). Mahasiswa berasal dari Departemen Teknik Pertanian dan Agribisnis (Fakultas Pertanian) serta Departemen Akuntansi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), didampingi oleh dosen pengabdi lintas disiplin.
Tim dosen terdiri dari Dr. Raida Agustina, S.TP., M.Sc, Elly Susanti, SP., M.Si, dan Dr. Ir. Diswandi Nurba, S.TP., M.Si., IPU dari Fakultas Pertanian, serta Dinaroe, SE., MBA., Ak., CA, ASEAN CPA dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kehadiran mereka disambut baik oleh Keuchik Gampong Batee Shoek, Mansyur AG, bersama mitra kegiatan Rita Trisanti, Ketua Kelompok Tani Ingin Jaya sekaligus pemilik A.R.A Oils (VCO).
Program ini mengusung tema “Sinergisitas Teknologi Tepat Guna dan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Sukamakmue Kota Sabang melalui Pelatihan Produksi Virgin Coconut Oil (VCO) dan Tepung Kelapa”. Mahasiswa ditempatkan sebagai garda depan untuk mendampingi warga mengoperasikan peralatan seperti pengepres santan, fermentor VCO, dan grinder, sekaligus memberi pelatihan higienitas, pengemasan, serta pemasaran digital (e-commerce).
Keuchik Gampong Batee Shoek, Mansyur AG, menyampaikan apresiasi: “Kehadiran mahasiswa USK membuat warga lebih antusias belajar. Energi dan semangat mereka menular, sehingga masyarakat tidak ragu mencoba teknologi baru ini. Kami berharap pendampingan seperti ini terus berlanjut agar usaha berbasis kelapa di gampong kami semakin berkembang.”
Hal senada disampaikan mitra kegiatan, Rita Trisanti: “Mahasiswa KKN sangat membantu kelompok tani. Mereka turun langsung ke proses produksi, memberi masukan, bahkan ikut mendampingi pengemasan dan uji coba produk. Kehadiran mereka menambah percaya diri kami untuk meningkatkan kualitas VCO dan mengolah ampas menjadi tepung kelapa.”
Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan mampu menghasilkan VCO sesuai standar SNI, memanfaatkan ampas menjadi tepung bernilai gizi, serta membuka lapangan kerja baru melalui diversifikasi usaha berbasis kelapa. Sinergi antara kampus, masyarakat, dan teknologi tepat guna memberi peluang baru bagi Sabang: tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat produksi kelapa bernilai tambah yang berdaya saing tinggi.
Komentar
Posting Komentar