Pesantren 1000 Cahaya Ramadan BCB USK: Wujud Kepedulian dan Kebersamaan di Bulan Suci
Banda Aceh, 15 Maret 2025- Penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar Pesantren 1000 Cahaya Ramadan di Rumah Yatim Banda Aceh. Acara ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim serta menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini dibuka dengan pembacaan doa serta sambutan dari Koordinator BCB USK yang menekankan pentingnya berbagi dan memperkuat tali silaturahmi di bulan suci Ramadan. Peserta kemudian diajak untuk mengikuti berbagai aktivitas menarik, seperti fun games bersama anak-anak Rumah Yatim, yang menciptakan suasana penuh keceriaan dan kebersamaan.
Selain itu, acara ini juga menghadirkan sesi penyampaian materi dari Halaqah Aneuk Bangsa, yang memberikan motivasi dan inspirasi bagi peserta, baik mahasiswa maupun anak-anak yatim. Untuk menambah semangat, panitia membagikan hadiah kepada anak-anak yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Menjelang berbuka puasa, panitia membagikan hampers sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak yatim, sebelum akhirnya seluruh peserta bersama-sama menyiapkan diri untuk berbuka puasa.
Acara ini didukung oleh BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional), yang turut berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan. Koordinator acara, Aldira Malini, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat. "Semoga kegiatan ini bermanfaat dan menjadi ladang pahala bagi kita semua," ujarnya.
Menurut Mentor BCB USK, Prof. Dr. Ir. Rahmat Fadhil, S.TP., M.Sc, yang juga merupakan Direktur Direktorat Kewirausahaan dan Alumni USK menyatakan bahwa dengan terselenggaranya Pesantren 1000 Cahaya Ramadan, diharapkan semangat berbagi dan kepedulian sosial semakin tumbuh di kalangan mahasiswa, serta memberikan kebahagiaan bagi anak-anak yatim di bulan penuh berkah ini. "Semoga kegiatan ini menjadi motivasi bagi para mahasiswa bahwa apa mereka lakukan dengan berbagi bagi orang lain menumbuhkan rasa empati dan peduli sesama," sebut Prof Rahmat.
Komentar
Posting Komentar