Kita Kehilangan Tokoh Yang Santun Dan Bersahaja, Sekaligus Perekat Keberagaman
Banda Aceh, 19 Maret 2025 – Aceh kembali kehilangan salah satu tokoh besar, H. Kamaruddin Abubakar (Abu Razak), seorang figur yang dikenal luas sebagai sosok yang santun, bersahaja, dan menjadi perekat keberagaman di Aceh. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak.
Prof. Dr. Ir. Rahmat Fadhil, M.Sc., menyampaikan testimoni mendalam tentang beliau. Sebagai putra asli Pidie Jaya, Prof. Rahmat Fadhil merasakan kehilangan yang mendalam atas berpulangnya Abu Razak. Baginya, almarhum bukan hanya seorang tokoh masyarakat, tetapi juga sosok pemersatu yang mampu menjaga keharmonisan dan keberagaman di Aceh. "Saya dan beliau berasal dari daerah yang sama, Pidie Jaya. Sebagai sesama putra daerah, saya melihat beliau sebagai sosok yang selalu mengedepankan kebersamaan dan kepentingan masyarakat di atas segalanya. Kepergiannya tentu meninggalkan kekosongan yang sulit tergantikan," ujar Prof. Rahmat Fadhil.
Selain sebagai tokoh masyarakat, Abu Razak juga memiliki perhatian besar terhadap pengembangan olahraga di Aceh. Sebagai Direktur Prestasi dan Kewirausahaan Universitas Syiah Kuala (USK) pada masanya, Prof. Rahmat Fadhil sering berkoordinasi dengan Ketua KONI dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga mahasiswa di tingkat daerah maupun nasional. "Dalam kapasitas saya sebagai Direktur Prestasi dan Kewirausahaan USK, saya sering bertemu dan berkoordinasi dengan Ketua KONI, termasuk dengan almarhum Abu Razak. Beliau sangat peduli terhadap pengembangan olahraga di Aceh, khususnya dalam membangun prestasi atlet muda. Komitmen beliau dalam mendukung dunia olahraga sangat besar," kenangnya.
Selain itu, Prof. Rahmat Fadhil juga merupakan pengurus Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Provinsi Aceh, sebuah organisasi yang memiliki peran penting dalam pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga mahasiswa. Dalam kapasitas ini, ia sering berinteraksi dengan berbagai pihak, termasuk Abu Razak, yang selalu memberikan dukungan terhadap perkembangan olahraga di kalangan generasi muda. "Sebagai pengurus BAPOMI Aceh, saya melihat bagaimana Abu Razak memiliki kepedulian yang tinggi terhadap perkembangan olahraga mahasiswa. Beliau selalu mendukung setiap inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas atlet muda di Aceh," tambahnya.
Kepergian Abu Razak tentu menjadi duka mendalam bagi masyarakat Aceh. Prof. Rahmat Fadhil menegaskan bahwa almarhum adalah figur yang tidak hanya dikenal karena kiprahnya dalam olahraga dan sosial, tetapi juga karena kesantunan dan kebijaksanaannya dalam menyatukan berbagai elemen masyarakat. "Kita kehilangan sosok yang santun, bersahaja, dan menjadi perekat keberagaman di Aceh. Keberadaannya selalu membawa kesejukan, dan beliau selalu mengedepankan persatuan. Semoga segala kebaikan yang telah beliau tanamkan menjadi amal jariyah yang terus mengalir," tutupnya.
Kepergian Abu Razak tidak hanya menjadi kehilangan bagi keluarga dan kerabatnya, tetapi juga bagi masyarakat Aceh yang selama ini merasakan manfaat dari kepemimpinannya. Semoga segala perjuangannya dalam memajukan Aceh, terutama di bidang sosial dan olahraga, menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Komentar
Posting Komentar